BRPSDI News - Sobat Bahari, pada periode September 2021, kami menyambut baik teman-teman mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melaksanakan magang mandiri di BRPSDI dengan tetap mematuhi protokol covid-19 yang berlaku.

Kegiatan magang mandiri di BRPSDI ini meliputi seminar proposal penelitian, perkenalan Laboratorium Uji BRPSDI, proses pengamatan dan analisa sampel di laboratorium uji, penyusunan laporan, hingga melaksanakan seminar hasil.

Adapun yang menjadi penelitian mahasiswa selama magang yakni “Analisis Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Patin, Nila, dan Betok Di Waduk Ir. H. Djuanda, Jatiluhur, Jawa Barat”, serta analisa tentang “Struktur Komunitas Makrozoobentos Di Perairan Estuari Brebes, Jawa Tengah”.

Diharapkan dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu serta pengalaman dalam dunia kerja.

BRPSDI News - Selasa, 28 September 2021, diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Kepala BRPSDI Iswari Ratna Astuti, Pelaksana NFP Proyek IFish Pusriskan Dian Oktaviani, Subkoordinator Pelayanan Teknis BRPSDI Dyah Ika Kusumaningtyas, serta para peneliti BRPSDI (Prof. Krismono, Prof. Didik Wahju, Mujiyanto, Yayuk Sugianti, Andri Warsa, Masayu Rahmia Anwar Putri), Lead Technical Officer Food and Agriculture Organization (LTO-FAO) Simon Fungesmith, Tim proyek IFish (Kimpul Sudarsono, M. Yusuf, Irwan Hidayatullah, Yudha, dan Imron).

Pertemuan ini membahas proposal yang diajukan untuk kegiatan dalam proyek IFish tentang “Eelway Technology Implementation to Ensure Upstream Migration of Eel’s Early Life Stage”. Pemaparan proposal disampaikan oleh Yayuk Sugianti, yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan tentang Riset Rehabilitasi Populasi Ikan Di DAS Cikaso, Sukabumi, Jawa Barat di tahun 2021.

Desain eelway ini dibuat bertujuan untuk menyajikan gambaran suatu alat bantu untuk jalur ikan sidat stadia glass eel/elver melakukan ruaya dari hilir ke hulu, karena stadia ini termasuk stadia dengan ketahanan hidup yg rendah. Kebiasaan dari ikan, karakteristik ruaya dan kemampuan renang dari ikan sidat menjadi informasi kunci pembuatan desain eelway ini.

Diharapkan hasil penelitian skala laboratorium dari kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2021 dapat dilanjutkan dengan pengujian di lapangan untuk efektivitas prototype eelway yang telah dibuat oleh tim BRPSDI.

BRPSDI News - Dalam rangka Penilaian Mandiri Indikator Kinerja Utama Rekonsiliasi Kinerja UPT di lingkup BRSDMKP oleh tim verifikator, pada tanggal 20-21 September 2021 dilaksanakan kegiatan verifikasi rekonsiliasi kinerja secara daring. Kegiatan verfikasi dihadiri oleh Subkoordinator dan staf TO lingkup BRSDMKP.

Hasil penilaian mandiri yang dilakukan oleh tim verifikator BRSDMKP menunjukkan bahwa Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan BRPSDI memperoleh nilai 90,01. Nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat baik (90>100).

BRPSDI News - Rabu, 15 September 2021, peneliti BRPSDI yakni Yayuk Sugianti, Andri Warsa, dan Masayu Rahmia Anwar Putri beserta teknisi litkayasa BRSDI yaitu Rakhmat Sarbini dan Yayat Hendayana melakukan kunjungan ke Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan, Kementerian PUPR (BHGK-KEMENPUPR). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Riset Rehabilitasi Populasi Ikan Di DAS Cikaso, Sukabumi, Jawa Barat, dengan penanggung jawab kegiatan Yayuk Sugianti.

Eel atau Sidat merupakan primadona perikanan budidaya Indonesia yang tengah menjadi perhatian dunia sejalan dengan menurunnya produksi benih sidat dunia. Salah satu penyebabnya adalah pembangunan DAM di beberapa ruas sungai habitat sidat yang menghambat ruaya sidat.

Eelway adalah fishway yang diperuntukkan ikan sidat guna mempermudah ikan melewati konstruksi melintang sungai yang dibuat manusia. Eelway sangat diperlukan dalam rencana pembangunan waduk-waduk di Indonesia.

Diharapkan dari kunjungan ini tim riset dapat lebih memahami tipe-tipe bangunan apa saja yang menghalangi alur migrasi dari ikan sidat. Pemahaman tentang jenis bangunan, misalnya bendung atau bendungan, akan bermanfaat untuk menentukan bentuk atau desain dari jalur ikan yang sesuai dengan konstruksi bangunan bendung atau bendungan.

Dari kunjungan ini, tim riset juga mendapatkan saran untuk perbaikan desain eelway dari perekayasa Ahli Madya BHGK-KEMENPUPR, Ririn Rimawan (@ririnrimawan) dan Perekayasa Ahli Muda, James Zulfan (@jameszulfan), serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan pembangunan fishway/ eelway di bendung atau bendungan.

BRPSDI News - Manajemen data penelitian (research data management) atau yang sering disingkat RDM merupakan kegiatan mengelola dan memelihara data penelitian dan mengarsipkan data sesuai dengan kepentingan penelitian.

Pengelolaan data ini bertujuan agar data yang dihasilkan dalam sebuah penelitian dapat lebih mudah ditemukan, diakses, dipahami, dan dimanfaatkan kembali secara luas oleh masyarakat.

Manajemen data penelitian telah banyak diterapkan di organisasi dan lembaga penelitian, terutama di Eropa, Amerika, dan Australia. Dengan pengelolaan data riset yang terbuka akan memudahkan upaya berbagi data di kalangan peneliti. Praktik manajemen data penelitian juga merupakan bagian dari praktik sains terbuka (open science).

Berkaitan dengan hal tersebut, pada hari Selasa, 28 September 2021, tim Lab Data Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) yang dikoordinatori oleh Hatim Albasri, Ph.D melakukan koordinasi dan pengambilan metadata dan data riset BRPSDI sesuai dengan surat tugas dari Kepala Pusat Riset Perikanan.

Koordinasi dan pengambilan data didampingi oleh Subkoordinator Pelayanan Teknis dan staf sebagai koordinator pengelolaan data di lingkup BRPSDI. Kurasi data meliputi metadata riset, data pegawai, jasa uji laboratorium, publikasi, thesis dan disertasi, serta alat riset.

Kurasi data ini merupakan langkah awal dalam manajemen data lingkup Pusat Riset Perikanan yang bertujuan untuk kemudahan akses, keterbukaan informasi dan pengelolaan yang baik dalam manajemen data, khususnya data riset.

BRPSDI News - Tanggal 22-27 September 2021, Kepala Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) beserta tim riset SEAFDEC-Refugia melakukan survey pendahuluan kegiatan refugia udang di Provinsi Kalimantan Barat. Survey ini dilakukan sebagai persiapan kegiatan riset Trip I yang akan dilakukan di bulan Oktober 2021 oleh tim peneliti dan teknisi litkayasa.

Kegiatan yang dilakukan selama survey pendahuluan adalah sebagai berikut:

1)  Koordinasi dengan beberapa instansi pemerintah serta perguruan tinggi yang ada di  Provinsi Kalimantan Barat (Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Barat, DKP Kabupaten Kubu Raya, DKP Kabupaten Kayong Utara, Politeknik Pontianak dan Universitas Tanjung Pura);

2)  Peninjauan lokasi untuk memastikan akomodasi, transportasi dan kebutuhan lainnya dalam mendukung kegiatan riset Trip I;

3)  Berkoordinasi dengan personel atau tenaga pendamping yang akan membantu selama kegiatan riset di lapangan;

4)  Mencari pengumpul sampel udang untuk kegiatan identifikasi spesies target;

5)  Melakukan wawancara dengan nelayan di lokasi riset.

Koordinasi dan rencana riset refugia udang di Provinsi Kalimantan Barat mendapat sambutan baik dari pemerintah dan perguruan tinggi setempat. Pemerintah setempat berharap hasil kajian riset refugia oleh BRPSDI-BRSDMKP dapat dijadikan bahan rekomendasi dalam menentukan kebijakan eksploitasi perikanan, khususnya sumber daya udang sehingga dapat terus lestari dan berkelanjutan.

BRPSDI News - Senin, 13 September 2021, Subkoordinator Pelayanan Teknis, dan Dr. Lismining Pujiyani Astuti, SP., M.Si beserta tim berkunjung ke kantor Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta sebagai tindaklanjut dari kegiatan kerjasama yang telah disepakati sebelumnya. Koordinasi diterima oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Kepala Bidang Perikanan Tangkap.

Pertemuan koordinasi dengan Kepala Bidang Perikanan Budidaya membahas mengenai rencana kegiatan implementasi Keramba Jaring Apung (KJA) ramah lingkungan hasil riset BRPSDI di Waduk Ir. H. Djuanda atau yang dikenal dengan Waduk Jatiluhur, yang nantinya akan diadopsi oleh stakeholder..

KJA ramah lingkungan akan mulai diujiterapkan, diawali oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta sebagai pengguna dengan komoditi yang dibudidayakan adalah ikan-ikan lokal atau asli Waduk Jatiluhur.

Koordinasi juga dilaksanakan dengan Kepala Bidang Perikanan Tangkap yang membahas mengenai potensi embung atau situ di wilayah kabupaten Purwakarta untuk perikanan tangkap berbasis budidaya atau Culture Based Fisheries.

Potensi atau daya dukung dihitung berdasarkan kajian ilmiah (based on research) sehingga diharapkan mendapat hasil yang optimal dari segi ekonomi dan ekologi

Dalam kesempatan kunjungan ini, Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan memberikan souvenir dan buku hasil-hasil riset karya peneliti BRPSDI untuk dapat dimanfaatkan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu bahan rujukan dalam pengambilan kebijakan perikanan di daerah.

BRPSDI News - Pada periode Agustus - September 2021, kami menyambut baik teman-teman mahasiswi program studi Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang melaksanakan PKL di BRPSDI.

Dengan tetap mematuhi protokol covid-19 yang masih berlaku, teman-teman mahasiswi pun diminta untuk melaksanakan rapid test terlebih dahulu sebelum melaksanakan PKL.

Kegiatan PKL di BRPSDI ini meliputi seminar proposal mahasiswa, perkenalan laboratorium pengujian BRPSDI, praktek pengambilan sampel di lapangan dengan tetap mematuhi protokol covid-19, proses pengamatan dan analisa di laboratorium, penyusunan laporan akhir, hingga melaksanakan seminar akhir melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh pembimbing dari BRPSDI, dosen/pembimbing dari UPI, serta pendamping lab dari BRPSDI.

Selamat dan sukses untuk teman-teman mahasiswa!

BRPSDI News - Kamis 16 September 2021, dilaksanakan kegiatan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama “Sinergi Riset Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” antara Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan dengan Universitas Bangka Belitung. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh Kepala Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Dekan Fakutas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung beserta staf, Subkoordinator Pelayanan Teknis BRPSDI, serta peneliti lingkup BRPSDI dan peneliti lingkup Pusat Riset Perikanan. Kegiatan ini juga dihadiri secara daring oleh tim kerjasama sekretariat BRSDMKP dan tim kerjasama Pusat Riset Perikanan..

Dalam kesempatan ini, Kepala BRPSDI menyebutkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyimpan potensi sumber daya perikanan yang besar, baik dari kelompok pelagis kecil/besar, demersal, cumi cumi, kepiting, rajungan, udang penaide, dan lobster dan menjadi bagian dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPPNRI) 711. Melihat besarnya potensi sumberdaya ikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang belum dikelola optimal, maka diperlukan langkah strategis agar ketersediaan stok terus berkesinambungan. Fokus dari sinergi riset yang akan dikerjakan adalah pengelolaan sumber daya cumi bangka (Urotheutis chinensis) yang merupakan komoditas ekspor perikanan. Upaya pengelolaaan melalui Fisheries Refugia diharapkan dapat menjadi terobosan baru bagi pengelolaan konservasi perikanan berkaitan dengan keberlanjutan stok sumber daya cumi, difokuskan pada proses daur hidup cumi pada habitat fase kritis.  Kepala BRPSDI juga menaruh harapan besar bahwa dari sinergi riset ini akan dihasilkan sebuah bahan rekomendasi kebijakan tentang pengelolaan perikanan khususnya komoditas cumi bangka yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi para stakeholder untuk mengelola sumber daya ikan dengan tetap menjaga kelestarian..

Dekan Fakutas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung (FPPB-UBB), mengapresiasi BRPSDI-KKP yang telah menginisiasi sinergi ini. Dalam sambutannya, Dekan FPPB-UBB menyebutkan bahwa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, cumi-cumi (Urotheutis chinensis) merupakan komoditas ekspor perikanan dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan komoditas lainnya. Tingginya laju kerusakan ekosistem dan sedimentasi wilayah laut yang tinggi akibat kegiatan pertambangan menyebabkan hasil tangkapan cumi-cumi di daerah pesisir cenderung berkurang. Hasil sinergi riset antara BRPSDI dan FPPB-UBB diharapkan dapat memberikan model pengolaan perikanan cumi based on research yang dapat bermanfaat untuk peningkatan dan keberlanjutan stok.

Dokumen Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh Kepala BRPSDI dan Dekan FPPB-UBB. Dengan ditandatanganinya dokumen kerja sama ini dapat menjadi payung hukum kedua belah pihak dalam melakukan kegiatan sinergi. Pelaksanaan kegiatan akan diatur lebih lanjut dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Perjanjian Kerja Sama. KAK akan mengatur rincian teknis kegiatan, timeline, tempat pelaksanaan, dan pembiayaan dari kegiatan yang dilakukan.

BRPSDI News - Jumat, 3 September 2021, Kepala BRPSDI selaku National Focal Point, dan Prof Ngurah Wiadnyana selaku National Scientific Technical Focal Point, Astri Suryandari selaku PIC Project SEAFDEC Refugia for Indonesia didampingi Sekretariat BRSDMKP dan Biro Humas dan Kerjasama Luar Negeri hadir secara online dalam kegiatan “The 5th Meeting of Project Steering Committee for the SEAFDEC/UNEP/GEF Project on Fisheries Refugia in the South China Sea and Gulf of Thailand”.

Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk membahas perkembangan terkini implementasi Project Fisheries Refugia di seluruh Participating Countries hingga tahun 2021. Mengingat proyek ini diperpanjang hingga tahun 2023, namun seluruh aktivitas proyek harus sudah selesai maksimal Desember 2022, seluruh perwakilan negara memberikan paparan singkat mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi khususnya di masa pandemik.

Keluaran yang diharapkan pasca kegiatan ini adalah setiap negara anggota diharapkan dapat bertukar pandangan dalam upaya percepatan implementasi proyek di tahun 2021 serta rencana kerja di tahun 2022.

Unit kerja KKP yang menjadi pelaksana proyek adalah Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Jatiluhur, dengan dua rencana lokasi fisheries refugia berada di Provinsi Kalimantan Barat untuk jenis udang penaeid dan Bangka Belitung untuk jenis cumi-cumi.

Pertemuan ini juga menyepakati hasil pertemuan ke 4 Regional STC, pelaksanaan midterm reviews, perpanjangan periode pelaksanaan kegiatan fisheries refugia, laporan biaya pengeluaran, dan terlaksananya audit anggaran kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini juga disampaikan adanya dukungan berbagai program SEAFDEC dalam pelaksanaan proyek fisheries refugia yang dapat diakses untuk umum di laman resmi SEAFDEC, http://repository.seafdec.org/