BRPSDI News - Jumat, 3 September 2021, Kepala BRPSDI selaku National Focal Point, dan Prof Ngurah Wiadnyana selaku National Scientific Technical Focal Point, Astri Suryandari selaku PIC Project SEAFDEC Refugia for Indonesia didampingi Sekretariat BRSDMKP dan Biro Humas dan Kerjasama Luar Negeri hadir secara online dalam kegiatan “The 5th Meeting of Project Steering Committee for the SEAFDEC/UNEP/GEF Project on Fisheries Refugia in the South China Sea and Gulf of Thailand”.
Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk membahas perkembangan terkini implementasi Project Fisheries Refugia di seluruh Participating Countries hingga tahun 2021. Mengingat proyek ini diperpanjang hingga tahun 2023, namun seluruh aktivitas proyek harus sudah selesai maksimal Desember 2022, seluruh perwakilan negara memberikan paparan singkat mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi khususnya di masa pandemik.
Keluaran yang diharapkan pasca kegiatan ini adalah setiap negara anggota diharapkan dapat bertukar pandangan dalam upaya percepatan implementasi proyek di tahun 2021 serta rencana kerja di tahun 2022.
Unit kerja KKP yang menjadi pelaksana proyek adalah Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Jatiluhur, dengan dua rencana lokasi fisheries refugia berada di Provinsi Kalimantan Barat untuk jenis udang penaeid dan Bangka Belitung untuk jenis cumi-cumi.
Pertemuan ini juga menyepakati hasil pertemuan ke 4 Regional STC, pelaksanaan midterm reviews, perpanjangan periode pelaksanaan kegiatan fisheries refugia, laporan biaya pengeluaran, dan terlaksananya audit anggaran kegiatan ini.
Dalam kegiatan ini juga disampaikan adanya dukungan berbagai program SEAFDEC dalam pelaksanaan proyek fisheries refugia yang dapat diakses untuk umum di laman resmi SEAFDEC, http://repository.seafdec.org/